EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN
EKONOMI MELALUI METODE OUT DOOR STUDY
EKONOMI MELALUI METODE OUT DOOR STUDY
DALAM
UPAYA MENINGKATKAN
MINAT
BELAJAR SISWA
Ida
Fitriana, S.Pd. MM*
PENDAHULUAN
Minat adalah variabel
penting yang berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan
seperti yang dikemukakan Effendi (1995) bahwa belajar dengan minat akan lebih
baik dari pada belajar tanpa minat.
Rendahnya minat belajar
siswa di SMA N 1 Babadan terhadap mata pelajaran ekonomi selama ini menandakan
bahwa pembelajaran ekonomi kurang menarik. Hal ini terbukti dari setiap hasil
analisis pada setiap ulangan harian daya serap siswa di bawah 65% (tidak
tuntas).
Berbagai upaya telah
dilakukan untuk dapat meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa, antara
lain dengan pemberian pelajaran tambahan pada kelas 3, penyediaan LKS yang
dilengkapi dengan sejumlah soal-soal latihan pada kelas 1 dan 2, tetapi
hasilnya masih belum memuaskan.
Dari kenyataan tersebut
dapat diduga penyebab mengapa prestasi belajar siswa rendah pada setiap ulangan
ekonomi, antara lain:
Siswa kurang memahami
konsep pengajaran ekonomi. Jam pelajaran ekonomi berada pada jam terakhir.
Siswa kurang termotivasi menyelesaikan tugas-tugas di rumah. Minat baca siswa
terhadap buku teks ekonomi rendah. Siswa jarang berani bertanya pada saat
proses belajar mengajar.
Dari sejumlah permasalahan
tersebut di atas sebenarnya ada satu masalah utama yang perlu mendapat
perhatian, yaitu yang berkaitan dengan minat siswa pada pelajaran ekonomi.
Sebagian besar siswa kurang berminat dalam belajar ekonomi disebabkan guru yang
masih menggunakan metode ceramah sehingga materi yang diajarkan menjadi
verbal/hafalan. Kita menyadari bahwa salah satu kelemahan metode ceramah jika
diterapkan secara murni adalah tidak melibatkan anak didik secara aktif dalam
proses pembelajaran akibatnya materi tersebut menjadi kurang menarik.
Upaya yang diperkirakan
dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran ekonomi adalah dengan menerapkan
metode out door study atau metode di luar ruangan kelas dengan
pemberian tugas pada siswa. Karjawati (1995) menyatakan bahwa metode out
door study adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar di
luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk
mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode out door study
lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran
guru disini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa
belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungaan. Metode out door
study pada pengajaran ekonomi menjadi sarana memupuk kreatifitas
inisiatif kemandirian, kerjasama atau gotong royong dan meningkatkan minat pada
ekonomi. (Nursid Sumaatmadja, 1996). Dengan demikian diharapkan metode out door study dalam
pengajaran ekonomi dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XI SMA N 1
Babadan.
Pemilihan lingkungan di
luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan materi
pelajarannya. Dalam hal ini materi yang sesuai dengan metode tersebut adalah
materi kelas 2 yang banyak menyangkut sumber daya alam yang ada di sekitar
kita. Melalui metode out door study, bentuk tugas yang
diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak didik pada batas frekuensi yang
tetap menggairahkan mereka sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.
Berdasarkan uraian di
atas, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
etektifitas metode out door study dalam meningkatkan minat
belajar siswa SMA N kelas XI dalam mata pelajaran ekonomi.
Penelitian tindakan kelas
ini diharapkan bermanfaat, bagi guru sebagai bahan masukan tentang penggunaan metode out door study
dalam pembelajaran ekonomi dalam rangka
menumbuhkan minat belajar siswa, sedangkan untuk siswa diharapkan dapat
menumbuhkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi ekonomi.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di SMA N 1 Babadan Kabupaten Ponorogo, pada pertengahan bulan
Februari - Maret 2016 pada mata
pelajaran ekonomi khususnya kelas XI IPS 2. Sekolah itu terletak di persawahan
dan jarak dari kecamatan ke kabupaten sekitar 7 km. Siswa rata-rata berasal dan
tingkat sosial ekonomi yang beragam.
Dalam penelitian tindakan
kelas ini instrument yang digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru,
angket dan catatan lapangan, lembar observasi digunakan oleh kolaborator untuk
mengamati guru pada saat pelaksanaan KBM. Angket diberikan kepada siswa setelah
penelitian tindakan pada sikius I dan sikius II untuk mengukur minat siswa
terhadap pelajaran ekonomi. Sedangkan catatan lapangan dilaksanakan pada saat
KBM sedang berlangsung dengan harapan dapat memperoleh beberapa temuan/data
tentang kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Pada penelitiaan tindakan
ini menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus terdiri 2 kali
pertemuan. Tiap pertemuan waktunya 2 x 45 menit. Hal ini dilakukan karena
keterbatasan waktu dan penelitian ini menyesuaikan dengan pokok bahasan yang
ada di kelas XI. Masing-masing siklus dilaksanakan dengan dilengkapi
instrumen/alat observasi. Siklus pertama dirancang dengan dasar refleksi awal,
selanjutnya siklus kedua didasarkan atas refleksi siklus pertama.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Siklus Pertama
Guru sudah menentukan
lokasi di luar kelas untuk melaksanakan penelitian yang tidak jauh dari
sekolah. Kemudian guru sudah membagi 8 kelompok, yang masing-masing kelompok
anggotanya 5 siswa.
Guru membuat panduan
belajar siswa pada waktu belajar diluar kelas yang nantinya dibagikan pada
masing-masing kelompok.
Guru sudah menetapkan
tema/materi pembelajaran. Pertemuan 1 adalah Indeks harga , pertemuan 2 adalah
Inflasi.
Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan awal:
·
Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas.
·
Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut
kelompoknya.
·
Guru memberi salam.
·
Guru memberi motivasi pada siswa tentang
pentingnya lingkungan sebagai sumber belajar termasuk manfaat sumber daya alam
yang ada di sekitarnya.
·
Guru memberikan panduan belajar kepada
masing-masing kelompok
·
Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok
Kegiatan inti:
·
Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi
untuk melakukan pengamatan dan diberi waktu ± 25 menit.
·
Guru membimbing siswa selama pengamatan di
lapangan.
·
Selesai pengamatan siswa di suruh berkumpul
kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya.
·
Guru memandu diskusi dan siswa di beri
kesempatan memberi tanggapan waktunya ± 25 menit.
Kegiatan akhir:
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan hambatan/ kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran.
·
Guru memberikan kesimpulan bersama siswa.
a.
Kegiatan pengamatan/observasi dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan di atas yang dilakukan oleh kolaborator. Adapun
hal-hal yang diobservasi meliputi:
o Urutan
langkah-langkah pelaksanaan KBM
o Kegiatan siswa
dalam kerja kelompok
o Aktifitas
guru dalam mengelola KBM di luar kelas
o Monitoring
angket siswa
b.
Refleksi;
Refleksi
dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil
kerja siswa pada siklus I, maka perlu adanya perbaikan-perbaikan diantaranya
dalam pengelompokan siswa, lokasi yang kurang sesuai, keterbatasan waktu
(karena banyak waktu yang terbuang), dan konsentrasi/perhatian siswa mudah
berubah.
SIKLUS KEDUA
a.
Perencanaan tindakan pada siklus kedua dilakukan
dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, antara lain:
o Menentukan
lokasi yang lebih tepat/sesuai dengan tema.
o Membuat
panduan belajar siswa yang mudah dipahami oleh siswa.
o Menyiapkan
waktu yang tepat agar tidak banyak waktu yang terbuang.
o Menyiapkan
pengeras suara (misal megaphone) untuk lebih memusatkan konsentrasi siswa.
o Kelompok
siswa disusun secara variatif agar merata antara kemampuan masing-masing siswa.
o Menetapkan
pokok bahasan/tema yang lebih menarik. Pertemuan 3 mengenai Tanah, perternuan 4
mengenai Batuan.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan
awal :
·
Guru langsung mengajak siswa ke lokasi.
·
Guru meminta siswa berkumpul sesuai kelompoknya.
·
Guru membuka pelajaran dan memberi salam.
·
Guru memberi motivasi yang lebih meningkatkan
antusias siswa.
Kegiatan
inti :
·
Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi
yang sudah ditentukan dan diberi waktu ± 25 menit.
·
Guru membimbing siswa selama pengamatan.
·
Selesai waktu yang sudah ditentukan guru
mengajak siswa berkumpul kembali untuk diskusi hasil pengamatannya.
·
Guru memandu diskusi dan siswa diberi kesempatan
memberi tanggapan waktu yang disediakan ± 25 menit.
Kegiatan
akhir:
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan hambatan/kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran.
·
Guru memberikan kesimpulan bersama siswa.
Kegiatan
pengamatan/observasi Dalam siklus kedua ini tampak beberapa perubahan yang
dialami siswa, yaitu semangat, pemahaman siswa terhadap pelajaran, keberanian
siswa mengemukakan pendapat dan kreatifitas/keaktifan siswa mengalami peningkatan
semangat siswa yang semula 95% menjadi 97,5%; pemahaman siswa yang semula 80%
menjadi 97,5%, keberanian berpendapat yang semula 80% menjadi 87,5%, dan
keaktifan siswa yang semula 77,5% menjadi 87,5%.
c. Refleksi
Dalam
siklus ke 2 ini ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu kerja kelompok
cenderung anak tertentu saja yang bekerja, konsentrasi siswa mudah sekali
beralih karena di luar kelas sering kali banyak gangguan misalnya suara bising,
orang yang hilir mudik, cuaca di luar kelas yang tidak menentu misalnya hujan
atau angin dan lain-lain. Hal tersebut menuntut kepandaian guru untuk
menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan,
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Metode out door study
berhasil meningkatkan minat belajar siswa kelas XI pada materi pelajaran ekonomi.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 sikius, antara
lain:
a.
Metode out door study
menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih berkonsentrasi pada
materi, membuat daya pikir siswa lebih berkembang, suasana belajar lebih
nyaman, siswa lebih dapat memahami materi pelajaran, siswa lebih berani
mengemukakan pendapat dan membuat siswa lebih aktif.
b.
Metode out door study lebih
efisien dan etektif jika diterapkan dengan baik, terutama pada mata pelajaran
ekonomi yang ruang lingkup pengajarannya
berupa lingkungan nyata yang menjadi ciri khasnya.
SARAN
1.
Guru ekonomi dapat menerapkan metode out door
study melalui karyawisata ke tempat-tempat tertentu dengan harapan minat
siswa terhadap pelajaran ekonomi semakin meningkat.
2.
Kepala sekolah hendaknya lebih banyak memberikan
motivasi kepada guru mata pelajaran yang lain selain ekonomi agar dapat
menerapkan metode out door study dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi. 1995. Filsafat
Komunikasi. Bandung; Remaja. Rosdakarya.
Karjawati, 1995. Hubungan
antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan pengataman mengajar guru
dengan tingkat motivasi beiajar ekonomi siswa
SMA Negeri di Kotamadya Malang. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang. Program Sarjana IKIP Malang.
Sumaatmadja, N. 1997. Metodologi
pengajaran ekonomi. Bandung. Bina Aksara
Walgito, B. 1981. Bimbingan
penyuluhan di sekolah. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM.
The Liang Gie. 1985. Cora Belajar
efisien. Yogyakarta: UGM Press.
Syaifullah. M. 1995. Motivasi
belajar pembelajaran dan upaya-upaya peningkatannya.
Malang: IKIP Malang.
-------------------
*) Ninik Widayanti adalah
guru SLTPN 2 Candipura Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Sumber : Buletin Pelangi
Pendidikan (Buletin Peningkatan Mutu Pendidikan SLTP), Volume 6 No. 1 Tahun
2003.